Lintaskoran - Publik semakin jengkel karena tak ada tanda-tanda penyesalan dari Afriani setelah menabrak pejalan kaki yang tak berdosa. Bahkan, dia masih sempat memainkan BlackBerry tanpa peduli sedikit pun terhadap korban yang bergelimpangan. Sikap cuek Afriani tersebut akibat dari pengaruh ekstasi dan minuman keras yang dikonsumsi beberapa jam sebelum kejadian.
Pengaruh barang haram tersebut masih terasa ketika pelaku menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Baru sehari kemudian, pengaruh ekstasi tersebut sedikit demi sedikit hilang, dan pelaku mulai sadar. Sejak itulah, pelaku sering terlihat termenung dalam sel. Kini setelah empat hari mendekam di sel Polda Metro Jaya, kondisi Afriani masih sehat dan baik-baik saja, tak seperti orang yang mengalami musibah.
Menurut petugas jaga yang enggan disebutkan namanya, Afriani sejak ditahan selalu dikunjungi teman-temannya. Begitu pun dengan tiga rekannya. Saat kunjungan itulah mereka terlihat saling tertawa seolah tak terjadi sesuatu. "Namun, terkadang pula mereka berpelukan karena sedih. Seandainya butuh teman ngobrol, petugas polisi wanita juga disiapkan," kata petugas, Rabu (25/1/2012) malam.
Pada hari pertama ditahan, sekira empat sahabat mereka datang dengan membawa baju, bantal, dan selimut untuk para tersangka. Afriani yang ditahan sendiri juga sering dibawa keluar untuk menjalani pemeriksaan terkait dengan kasus kecelakaan. "Semuanya terlihat sehat, tapi terkadang Afriani memang terlihat murung," ujarnya. Dia memastikan tak ada perlakuan istimewa terhadap Afriani dan ketiga kawannya.
Empat tersangka tersebut tinggal dalam sel yang berbeda. Namun, perlakuan yang diterima keempatnya tetap sama. Tiga teman Afriani yang ikut ditahan adalah Adistina Putri Grani (26), Deny Mulyana (30), dan Arisendi (34).
sumber: okezone.com
No comments:
Post a Comment