Tukiyem adlh seorang perempuan muda lugu, dgn ragu² masuk ke Wartel 24 jam, sekitar tengah malam. Tukiyem kemudian berbicara dgn Lukimin penjaga wartel. Tukiyem : Pak, saya mau telpon Ibu sy di kampung, tp sy tdk punya uang. Lukimin : Wah, mana bisa pake telpon tp tdk bayar. Tukiyem : Tapi ini penting sekali. Lukimin : Ya, itu kan masalah anda pribadi, tetapi kalau telpon di sini ya harus bayar. Tukiyem : Tolonglah pak, ini benar² penting. Sy mau melakukan apa saja yg penting sy harus bisa telpon ibu di kampung. Lukimin berpikir sebentar & melihat Tukiyem yg msh muda lugu itu, timbullah pikiran mesumnya. Lukimin : Benar ya, sy bisa bantu mbak untuk telpon ke kampung, tp mbak harus mau mengikuti kemauan sy! Tukiyem kemudian dgn ragu menganggukkan kepalanya tanda setuju. Lukimin : Mbak, ikut sy ke belakang. Sesampainya di belakang. Lukimin : Sekarang mbak harus jongkok. Sambil berdiri dihadapan si Tukiyem, Lukimin kemudian membuka celananya & mengeluarkan 'burung'nya tepat di depan wajah Tukiyem yg dalam posisi jongkok. Lukimin : Ayoooo.... (katanya dgn tdk sabar). Tukiyem kemudian dgn ragu & perlahan menggenggam 'burung' nya Lukimin. Lukimin yg sudah BT (birahi tinggi) & mulai habis batas kesabarannya. Lukimin : Ayoooo cepat. Tunggu apa lagi? Kmu mau telpon tdk? Tukiyem dgn gemetar mendekati 'burung' dalam genggamannya & berkata: Hallo.... Hallo...., ini simbok ya..? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
No comments:
Post a Comment