Tanya:
Neng Dara, gimana sih cara merkosa yang baik dan benar? – Acong
Jawab:
Sungguh tidak sulit, Dik Acong! Cukup kamu ikuti tutorial yang akan Neng paparkan berikut ini:
1. Cari Korban
Korbannya bisa siapa saja. Tapi usahakan cari yang kelihatannya lengah gitu. Banyak orang mengira korban lebih mudah ditemukan di tempat yang sepi. Salah! Cari korbanmu di tengah-tengah keramaian, karena biasanya di keramaian ini lah banyak orang yang lengah dan tidak memperhatikan keadaan sekitar. Ini akan membuatmu lebih mudah beraksi.
2. Pepet Sang Korban
Kalau sudah dapat korban, segera pepet meskipun kamu sedang berada di tengah keramaian. Sergap dia dari belakang dengan tiba-tiba kemudian posisikan tanganmu pada saku celana atau dalam tas korban. Korban akan terkejut dan berteriak. Jangan kuatir. Ini bagian dari rencana.
3. Lucuti Pakaian
Teriakan korban kemungkinan akan memancing perhatian orang-orang. Sempurna! Di saat massa mulai mendekat, segera lucuti pakaian. Pakaian kamu ya, bukan pakaian si korban. Lakukan ini sambil lari menjauh dari massa yang mengejarmu!
4. Siap-siap Berkeringat
Pada tahap ini massa akan semakin semangat dan beringas mengejarmu yang berlari dalam keadaan telanjang. Saatnya untuk siap-siap berkeringat! Sambil berlari, untuk semakin menarik perhatian massa, teriakan lah yell-yell penyemangat seperti: "yang berhasil gebukin saya bakal saya kasih duit seratus juta!".
5. Ikuti Permainan
Lama atau sebentarnya permainan ini akan tergantung pada ketangkasan kamu berlari. Tapi ujung-ujungnya sih cukup jelas. Kamu, babak belur, digebukin massa. Kalau masih beruntung masih bisa berdiri setelah digebukin massa, kamu bakal diarak sambil telanjang, kemudian dibawa ke kantor polisi. Untuk dipenjara sampai lama. Oh iya, Neng denger sih para napi di penjara itu suka gemes loh sama napi yang masuk penjara gara-gara merkosa. Pasti mereka dengan senang hati ngasih kamu ‘pelajaran’ deh.
Demikian cara merkosa (sekaligus pura-pura jadi tukang copet) yang baik dan benar menurut Neng Dara. Ck ck ck Acong, kamu kenapa sih nanya-nanya kayak gitu? Perkosaan itu bukan hal yang baik apalagi lucu, sungguh pula tidak layak dijadikan bahan becandaan.
Gak lucu.
Yak mungkin aja sih kamu nanya begitu gara-gara kamu pernah nonton filbo yang ada adegan perkosa-perkosaannya, tapi Acong, filbo itu kan boongan. Namanya juga film, semua yang terjadi di dalamnya adalah skenario dan semua binbo (bintang bokep)-nya sudah sepakat untuk melakukan adegan-adegan tersebut. Yak semacam Kungfu Pocong Perawan deh, hanya karena si Olga memerankan pocong, bukan berarti dia itu aslinya pocong kan? Meskipun lebih lucu sih kayaknya kalo emang asli dari sananya.
Ada juga yang menjadikan perkosa-perkosaan sebagai bagian daripada role playing, tapi sekali lagi ini dilakukan dengan kesepakatan kedua belah pihak, dimana yang satu berperan sebagai dominan (yang pura-puranya jadi pemerkosa) dan satunya berperan sebagai submisif (yang pura-pura diperkosa). Sekali lagi, ini sangat berbeda dengan perkosaan beneran karena si pihak submisif justru mempunyai kontrol penuh atas permainannya, ia bisa berhenti kapan saja dan menggunakan safe word ketika ada tindakan yang tidak diinginkannya. Beda! Asli deh beda banget.
Neng rasa Neng sih cukup terbuka ya terhadap banyak hal yang berhubungan dengan kegiatan perhoohan, tapi nggak dengan yang satu ini. Menurut Neng, perkosaan (sungguhan) itu adalah sesuatu yang gak layak banget dijadikan bahan bercandaan, apalagi sampai dilakukan. Respect, people! Peace, love and gawul! Pecut hangat dari Eneng *ctaaarrrr*
No comments:
Post a Comment