Manila – Pejabat Filipina mengatakan, sebanyak 49 ton ikan ditemukan mati mengambang di danau di propinsi South Cotabato, Filipina. Penasaran apa yang terjadi? Simak berikut.
Pejabat Filipina mengaku, perubahan iklim menjadi penyebab kematian ikan masif ini. Ikan yang mati ini merupakan jenis ikan lokal Tilapia yang sedang dikembangkan dalam 50 kandang di Sebu Lake di mana ikan ini memiliki nilai mencapai US$88 ribu (Rp791 juta).
Kejadian ini terjadi dalam dua tahap, pertama 46,5 ton Tilapia ditemukan mati Jumat lalu dan 2,5 ton sisanya ditemukan mati pada Senin pekan ini. Menurut keterangan, kematian massal ini merupakan 'kejadian tahunan' yang disebut 'kamahong' oleh warga setempat.
Kamahong sendiri merupakan kejadian di mana suhu air mengalami peningkatan tajam yang membuat kadar oksigen dalam air menurun tajam. "Sebaiknya jangan membeli atau memakan ini," kata Rex Vagas yang merupakan coordinator perikanan setempat seperti dikutip UPI. [vin]
sumber: inilah.com
No comments:
Post a Comment